Thursday, August 7, 2014

10 Tahun Terpisah Ibu Anak Korban Tsunami Bertemu Kembali


Banda Aceh - 10 Tahun bukan waktu yang pendek. Wenni yang hilang akibat tsunami 26 Desember 2004 silam, tentu banyak berubah setelah ditemukan satu dasawarsan kemudian. Bagaimana ceritanya?

Wenni yang saat itu berusia 4 tahun, terpisah dengan keluarga saat tsunami menerjang Aceh. Ia terlepas dari tangan ibunya, Jamaliah, di tengah derasnya air. Saat itu, keluarga asal Lorong Kangkung, Desa Pangong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, ini naik papan untuk menyelamatkan diri.

Sebulan setelah tsunami, keluarga Jamaliah pindah ke Desa Tarigonan, Kecamatan Ulubarungun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Mereka memulai hidup baru. Beberapa bulan lalu, mereka kaget setelah mendapat kabar ada bocah mirip anak mereka yang hilang di Aceh Barat Daya.

"Abang saya melihat Wenni di sekolah sekitar sebulan lalu. Waktu itu dia penasaran karena wajah anak itu mirip dengan saya," jelas ibunda Wenni, Jamaliah, ketika dihubungi detikcom, Kamis (7/8/2014).

Abang yang dimaksud Jamaliah adalah Zainuddin, kakaknya yang tinggal di Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Saat Zainuddin menyelidiki tentang bocah tersebut, ibu angkat Wenni mengaku anak itu merupakan yatim piatu korban tsunami. Mendapat jawaban begitu, Zainuddin semakin yakin Wenni merupakan anak Jamaliah.

"Wajah dia tidak berubah, hanya kulitnya sedikit lebih hitam," kata Jamaliah yang datang ke Aceh Barat, Rabu (6/8) dini hari.

Ternyata, saat tsunami menerjang, Wenni terseret ombak ke Pulau Banyak, Aceh Singkil. Ia diselamatkan Bustamil, nelayan asal Aceh Barat Daya. Lalu diasuh oleh Maryam, ibu Bustamil. Rencananya, bocah yang beranjak remaja itu akan dibawa orangtuanya ke Padang Lawas, Sumut.

Gempa dahsyat diikuti tsunami setinggi 30 meter terjadi pada Minggu 26 Desember 2004. Bencana alam ini menewaskan 230 ribu orang di 14 negara, korban terbanyak tercatat di Aceh.

No comments:

Post a Comment