Liputan6.com, Gaza - Masa gencatan senjata sementara cukup memberikan secercah kebahagiaan bagi anak-anak Gaza, Palestina. Masa ini digunakan relawan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Gaza untuk melakukan terapi bagi anak-anak yang menjadi korban perang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (8/8/2014), pertempuran antara Israel dan Hamas ditengarai membuat jiwa anak-anak Gaza terguncang. Namun entah kapan anak-anak ini akan kembali menjani kehidupan normal, tinggal di rumah atau kembali bersekolah.
Gencatan senjata sementara selama 72 jam akan berakhir Jumat pagi waktu setempat. Sementara saat ini di Kairo, Mesir, tengah diupayakan gencatan permanen antara Israel dan Hamas.
Pemerintah Israel sendiri bersedia memperpanjang masa gencatan senjata selama 72 jam ke depan. Namun Hamas menegaskan gencatan senjata bisa diperpanjang bila Israel mencabut blokadenya atas Gaza.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (8/8/2014), pertempuran antara Israel dan Hamas ditengarai membuat jiwa anak-anak Gaza terguncang. Namun entah kapan anak-anak ini akan kembali menjani kehidupan normal, tinggal di rumah atau kembali bersekolah.
Gencatan senjata sementara selama 72 jam akan berakhir Jumat pagi waktu setempat. Sementara saat ini di Kairo, Mesir, tengah diupayakan gencatan permanen antara Israel dan Hamas.
Pemerintah Israel sendiri bersedia memperpanjang masa gencatan senjata selama 72 jam ke depan. Namun Hamas menegaskan gencatan senjata bisa diperpanjang bila Israel mencabut blokadenya atas Gaza.
Blokade panjang Israel atas Gaza telah membuat rakyat Gaza menderita dan kesulitan pangan. Apalagi agresi Israel ke Gaza terakhir ini telah menghancurkan banyak infrastruktur di Gaza dan membuat kehidupan warga makin sulit.
Solidaritas bagi masyarakat Gaza datang dari rakyat Palestina di tepi barat. Puluhan aktivis menyerukan untuk memboykot produk-produk Israel sebagai bentuk protes atas agresi Israel ke Gaza.
Para aktivis merazia semua mini market yang ada di Gaza untuk memberi label produk-produk Israel. Para aktivis menyebut pembelian produk Israel sama artinya dengan mendukung pendudukan atas Gaza dan Yerusalem.
Solidaritas bagi masyarakat Gaza datang dari rakyat Palestina di tepi barat. Puluhan aktivis menyerukan untuk memboykot produk-produk Israel sebagai bentuk protes atas agresi Israel ke Gaza.
Para aktivis merazia semua mini market yang ada di Gaza untuk memberi label produk-produk Israel. Para aktivis menyebut pembelian produk Israel sama artinya dengan mendukung pendudukan atas Gaza dan Yerusalem.
No comments:
Post a Comment